AU : Kencan Pertama
The AU
Malem Minggu milik Lingga kali ini berbeda dari yang sebelumnya, jika malam Minggu sebelum nya ia habis kan bersama mesin kopi kali ini malam minggu nya di habiskan bersama Biru. Sosok gadis yang baru baru ini mengusik hati nya
Lingga dengan motor kesayangan nya itu melaju pelan menuju rumah milik Biru, sesuai janji nya. Lingga akan menjemput Biru pukul setengah 7 dan pas sekali saat Lingga sampai di rumah biru jam menunjukkan pukul setengah 7 malam
Lingga turun dari motor nya lalu ia berjalan menuju pintu rumah biru
Berdehem pelan lalu Lingga mengetuk pintu berbahan kayu mahoni itu sebanyak 3 kali
Tak lama kemudian seorang wanita paruh baya membuka pintu dan berkata "eh siapa ya?"
Lingga tersenyum lalu ia menjawab "saya Lingga Bu pacar nya Biru"
"Loh Biru udah punya pacar toh? Ganteng temen to kamu Ki, masuk dulu Lin" ujar ibunda Biru antusias
Mereka berdua masuk dan Lingga di persilahkan duduk terlebih dahulu sembari menunggu Ningsih memanggil Biru
Sembari menunggu, Lingga memainkan ponsel nya namun tak lama kemudian Biru datang dengan menggunakan sweater berwarna baby blue serta celana katun panjang berwarna hitam
"Eh lo udah Dateng kok ga bilang ke gue sih??" Tanya Biru setiba nya di depan Lingga
"Udah bilang ke ibu lo tadi" balas Lingga sambil tersenyum
"Ya kan bilang ke gue juga biar gue langsung turun dan lo ga usah masuk" ujar Biru sambil menatap Lingga
"Ijin ke ibu lo dulu lah anjir, gue bawa lo itu harus dengan ijin ibu lo. Udah siap kan? Ayo jalan"
"Iya ayo"
–––––––––––––––––––
Selama di perjalanan hanya di isi oleh bising nya suara kendaraan dan suara angin yang berhembus cukup kencang malam ini
"Lingga, ini kita mau kemana?" Tanya Biru
"Lo mau nya kemana?" Tanya Lingga balik
"Mau hunting street food" balas Biru
"Ya udah ke sana aja" balas Lingga
Lingga melanjutkan motor nya dengan kecepatan sedang lalu menghidupkan lampu sen kanan
Tak lama kemudian mereka sampai di tempat street food yang biasanya Lingga dan kawan kawan datangi
"Lo mau makan apa dulu?" Tanya Lingga sambil melepas helm nya, setelah melepas helm nya tangan nya terjulur untuk melepas helm milik Biru
"Makasih" ujar Biru saat helm sudah terlepas dari kepalanya
"Gue mau beli sosis dulu, terus telur gulung, sempolan, cireng, beli es taro-" ucapan Biru terpotong
"Ratain semua aja kalau gitu" potong Lingga meraih tangan Biru untuk membawanya menyebrang jalan
"Boleh tuh"
Setelah menyebrang dan berjalan sedikit akhirnya mereka sampai di depan stand yang menjual berbagai jenis Bakaran
"Kang sosis bakar jumbo nya 3 ya, pedes nya sedeng aja" pesan Biru antusias
"Siap neng"
"Eh Lin, kita jalan gini ada yang marah ga sih?" Tanya Biru
"Engga lah, emang siapa yang mau marah?" Tanya Lingga balik
"Ya siapa tau, kan lo Deket tuh sama Metari terus rumor nya juga lo suka ama Diana"
"Engga lah gue sama Metari cuman temen apalagi Diana gue Deket sama dia karena dulu gue satu tempat PKL sama dia"
Biru mengangguk mengerti lalu membalas "tapi Metari deketin lo mulu Lin apa iya ga ada rasa?"
"Ngapain gue ada rasa sama dia kalau sama lo aja itu bisa?"
"Ha?"
"Lupain"
"Oh? O okey"
"Ini neng pesenan nya" suara sang penjual memecahkan keheningan yang melanda
Biru menyambutnya dengan binar antusias lalu ia bertanya "Oh iya, berapa pak?"
Lingga yang melihat itu mendengus gemas lalu memalingkan wajah nya ke samping
"45 aja neng"
"Ini kang, 5000 nya buat akang aja"
"Waduh, siap den"
"Tadi biar gue aja yang bayar kan gue yang beli" ujar Biru
"Uang lo di simpen aja, udah sekarang mau beli apa lagi?"
"Ayo beli sempolan"